Pulang

Hari ini sayang aku akan pulang
Berlabuh di dekap cintamu
Karna pelukmu akan selalu
Membuat diriku jatuh cinta

Pulang by Andien

This beautiful song reminds me to many good memories (and some not so good ones also), especially when it comes to this particular event, going home. Yes, in the next 48 hours I’ll be at a place that I can call a home.

image

There were many interesting things happen during my travel to come home. Once I got to catch a plane, a ferry, a train in a day. It was thrilling, but fun! Last year, I got a chance to be in the same flight with groups of our TKI returning home, and have a chat with one of them and helped her with some paperworks for the immigration. She reminded me of my mother. I think if my mother were in a flight, she she will behave similarly as she never been in a flight. Well, we have something in common tho, we are villagers. Let’s see whether I will see something interesting again this time.

Ps: there will be rough road ahead but that’s the challenge.

Le 30 Aoūt, à Charles de Goule, Paris

[edit]

Lent’s sing the song together shall we 🙂

Pulang ketemu nikahan

di tepi kota ini
ku merasa sangat sepi
berdiri di atas karang
ku kenang wajahmu

berikan aku waktu
‘tuk berlabuh ke pelukmu
sadarkan semua niatmu
dan jangan tinggalkan aku
jangan tinggalkan

Nidji, Pulang …

Bukannya kangen ataupun homesick, tapi itu lagu yang sedang berdendang di Zen Stone saya ketika membuat tulisan ini, dan sendirian pula, di pojokan lantai tiga sebuah kampus Institut Teknologi di Surabaya, bukan Institut Teknologi Surabaya lho … (memangnya ada?), ditambah lagi dengan dinginnya AC yang padahal di remote-nya sudah menunjukkan angka 20 (dua puluh) derajat celcius tapi dinginnya tetap as*m.

Kenapa tidak homesick alias kangen rumah? ya karena habis pulang hehehe …. *garing dan ga penting banget kan*.

Btw, anyw, busw, kemarin, tepatnya sih hari minggu 6 april 2008, ada acara yang membuat saya harus pulang dan bekerja ekstra keras dirumah (menghabiskan makanan, merapikan tempat tidur setelah bangun, dan tetap bangun di siang hari). Yaitu acara resepsi pernikahan kakak perempuan saya. Sedikit OOT, yang menikah ini kakak perempuan saya yang no tiga, kakak perempuan yang pertama sekarang sudah mempunya dua anak, yang keduapun (yang juga perempuan) sudah menimang seorang anak, kalau begini kayaknya kok saya sudah tua ya, sudah punya tiga keponakan, bahkan sudah seharusnya dipanggil kakek oleh cucunya sepupu … (sepupu aja udah bercucu … wuih.. tua banget).

Continue reading “Pulang ketemu nikahan”