Minggu lalu, sehari sebelum perayaan kemerdekaan, Indonesia raya berkumandang di Istora Senayan, Jakarta. Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan dinobatkan sebagai juara dunia untuk ke dua kalinya setelah tahun 2013 di Guangzhou, Tiongkok. Terus terang itu adalah kali pertama saya melihat sang merah putih di kibarkan di arena olah raga diiringi lagu Indonesia Raya. Haru dan bangga mendominasi Istora malam itu.
Kalau melihat sejarah, Indonesia merupakan sebuah kekuatan besar di olahraga bulu tangkis selain Tiongkok, Korea, Denmark, Malaysia. Saya masih ingat waktu saya masih duduk di bangku SD dan masih (sedikit banyak) ingusan, jalanan kampung menjadi ramai oleh anak-anak yang bermain bulu tangkis ketika ada turnamen-turnamen besar sedang berlangsung semisal Thomas-Uber Cup, All England ataupun Indonesia Open. Saat itu turnamen-turnamen tersebut masih sering di tayangkan di televisi nasional dan menjadi salah satu tontonan favorit keluarga di kampung, waktu itu.