sidewalking

sidewalking, originally uploaded by novaldiflickr.

Kota tidak akan lengkap tanpa ada jalan yang membelahnya. Disitulah terlihat denyut kehidupan dari sebuah kota. Orchard Rd adalah salah satu jalan tersibuk di Singapura, terutama di akhir pekan ketika ratusan, atau ribuan, manusia berjalan di sepanjang bahu-bahunya.

Tulisan ini dibuat untuk meramaikan Turnamen foto perjalanan ronde 6.

Advertisement

Hayao Miyazaki >< Makoto Shinkai

Saya mafhum kalau anda-anda tidak pernah mendengar nama-nama yang ada di atas, hanya orang-orang tertentu saja yang tahu siapa mereka, beruntunglah kalau anda termasuk yang tahu hehehe. Mereka adalah dua sutradara anime yang berbeda generasi namun karya-karyanya selalu ditunggu oleh penggemar anime di seluruh dunia. Ok, sekali lagi saya ingatkan jika sampai detik ini anda mengasosiasikan anime dengan tontonan anak kecil maka anda salah besar. Banyak sekali anime-anime yang ratingnya R15+ bahkan R18+. Neon Genesis Evangelion pernah ditayangkan di salah satu TV swasta Indonesia dan jam tayangya adalah 12 malam, karena kontennya yang memang ratingnya M, ada lagi Kouga Ninpo chou Basilisk, kalau anda pernah lihat film Shinobi, maka Basilisk adalah versi animenya dengan banyak adegan yang uncensored yang ditayangkan jam 3 an kalau tidak salah waktu itu. Kedua anime itu memang amat sangat tidak cocok sekali untuk ditonton anak-anak di bawah 17 tahun.

Spirited Away
Spirited Away

Beberapa tahun ini saya sudah jarang mengikuti anime berseri lagi, karena memang ceritanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang saya cari. Sepertinya hanya keluarga Gundam saja yang kalau keluar seri terbarunya saya bela-belain download dari internet. Namun untuk film-film anime saya sesekali masih lihat, apalagi kalau dibuat oleh dua orang ini dan studionya : Hayao Miyazaki (Studio Ghibli) dan Makoto Shinkai (CoMix Wave), definitely worth watching.

Continue reading “Hayao Miyazaki >< Makoto Shinkai”

Sang Penari

I just watched this movie and suddenly have the urge to write about it. Yang ingin saya tulis bukanlah review dari film ini yang saya kira sudah banyak beredar di dunia maya tapi pikiran-pikiran yang ada di kepala saat saya menonton film itu. Tahun 1960 an adalah sebuah masa yang sulit bagi bangsa Indonesia, dan klimaksnya adalah tahun 1965 dimana ada kejadian 30 september yang sampai sekarang masih belum ketemu titik terang kebenarannya. Di film ini digambarkan suasana desa Dukuh Paruk yang sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai buruh tani yang kemudian didatangi sesosok tokoh dari kota yang mulai menyebarkan ideologi “merah”-nya yang pada akhirnya membuat semua orang diangkut oleh tentara karena dianggap berhubungan dengan partai terlarang waktu itu.

Sang Penari Poster
Sang Penari

Persis seperti yang digambarkan di film Sang Penari, sebenarnya rakyat kecil yang digolongkan sebagai penganut partai “merah” itu tidak tahu-menahu masalah apa itu komunis, apa itu marxisme apa itu ideologi, membaca saja mereka tidak bisa for god sake. Mereka hanya tahu kumpul-kumpul mengantri beras, bibit padi, atau mungkin ronggeng-an, dan mereka semua terkena imbasnya, nyawa jadi taruhan atas kesalahan yang mereka tidak mengerti dan tidak mereka ketahui. Menurut cerita dari orang-orang tua (termasuk orang tua saya) masa-masa itu sangatlah mencekam. Tiap hari pasti ditemukan mayat yang mengambang di sungai dan tidak cuma satu tapi bisa berpuluh-puluh sekaligus. Pembunuhan massal. Sejarah kelam Indonesia setelah merdeka.

Continue reading “Sang Penari”

poto dan kamera jadul …

wahh … stock poto saya untuk nulis di blog ini sudah hampir habis ternyata.ga lucu juga kalo ada dua post dengan foto yang sama. memang sejak beberapa bulan yang lalu saya mulai untuk menggunakan foto-foto saya sendiri untuk dipakai di blog ini. sebenarnya ini untuk latihan saja, biar foto-foto itu bisa dijabarkan dalam kata-kata, atau paling tidak sebagai pelengkap penderita dari tulisan yang saya tulis.

the old lady
the old lady ... by novalp, on Flickr

yah..tapi akhir-akhir ini sudah semakin jarang foto yang saya upload ke flikr. sepertinya bukan ide nya kurang lancar, tapi eksekusinya yang kurang produktif. foto terakhir saya di flickr kalau ga salah diupload sekitar 2 bulan yang lalu (18 Feb 2010). setelah itu pasif, ada ide tapi masih bingung eksekusinya seperti apa dan bagaimana. Continue reading “poto dan kamera jadul …”

film itu …

film, ya saya adalah peggemar film, terutama yang 135, kalo yang 120 ga punya kameranya (loh), sebenarnya aneh juga ya kalo kita menyebut kata film disini (dengan bahasa indonesia:red) bisa berarti 2 hal, ‘film’ nya dan gambar yang diputar diproyektor hasil dari ‘film’ itu sendiri. saya ga akan bahas kenapa film di bahasa indonesia bisa berarti ‘movie’ dan juga ‘film’ (as in selluloid film) secara bersamaan dalam satu kata, simply … because that’s the way it is (padahal alasan sebenarnya ga tau, kayaknya dulu pernah ada di pelajaran bhs indonesia deh, tapi sudah lupa sayanya) 😀

old camera
old film camera

disini (batam:red) tidak banyak yang bisa dilakukan (mungkin lebih tepatnya bingung harus ngapain) karena harus kerja jam 7 pagi sampai 5 sore dan hari kerjanya tidak 5 hari kerja, tapi 6 hari kerja, i really miss my saturday day off. jadi sarana hiburan utama saya disini selama masih di mess adalah film, dan untungnya di mess ada TV kabelnya, jadi lumayanlah bisa menggantikan laptop yang lagi ngambek ga mau nyala (tidakkkkk!!!). Continue reading “film itu …”

astro boy ..

astro boy
astro boy / tetsuwon atom

akhirnya nonton di bioskop lagi .. yeiii .. dan kali ini film yang saya tonton adalah Astro Boy, terus terang film ini sudah saya tunggu-tunggu sejak sekitar 2 bulan lalu.

film ini berlatar belakang disebuah kota apung metro city yang mengapungnya bukan diatas laut, tapi di udara lengkap dengan gunungnya. di metro city para robot dan manusia hidup dengan berdampingan, mereka digambarkan saling membantu satu sama lain, para manusia bekerja di bidang pemerintahan, teknologi dan lain-lain, sedangkan para robot mengerjakan segala sesuatu yang pada saat itu sudah tidak lagi dikerjakan manusia, sopir, pembantu rumah tangga, tukang sapu jalan raya yang sewaktu-waktu bisa tertabrak bus dan truk dan hancur berkeping-keping, pembersih gedung-gedung pencakar langit, test driver tingkat keamanan mobil dan lain-lain (sebenarnya intinya difilm ini robot diperbudak oleh manusia, tapi karena ini film anak-anak jadi penyampaiannya agak diperhalus hehehe .. ). dan di kota inilah hidup seorang jenius yang dikatakan sebagai bapak robot modern metro city yaitu Dr.Tenma yang juga menjadi kepala kementrian science dan teknologi (head of the ministry of science and technology) dan Toby (kalau di versi jepang nya adalah Tobio) adalah anak dari Dr.Tenma yang juga tak kalah jeniusnya dengan ayahnya, cerdas, inofatif, selalu ingin tahu dan tentu saja sangat cerdik (kata halus untuk licik). Continue reading “astro boy ..”