Don’t think all about geeky stuff once you read this post’s title, I’m far less geeky today than in my collage days years ago, believe me my friend. Back to the topic, this post is just a lightweight documentation on how to connect my Slackware 13.37 box to the net using a Qualcomm chip-ed modem USB (lsusb result: ID 05c6:0018 Qualcomm, Inc). I bought this modem at nearby electronic center and unfortunately it didn’t recognized as a 3G modem out of the box, it just recognized as another USB device by Slackware instead. But work fine inside windows 7 though.
finally … i had my wifi and NIC worked (in slackware 13.1 64) last night after days of trying. as i mentioned in my previous post, i finally use dell inspiron 14r (n4010) and slackware 13.1 as it’s OS. i bought it without any preinsttalled OS, but the seller installed a evaluation copy of windows 7 which has to be activated within 30 days.
kde desktop slackware 13.1
if you using dell inspiron 14r and consider to install slackware 13.1 you can read this post and try it, no guarantee that this will work on your system though since dell’s hardware can be different even for the same model.
ethernet card (NIC):
first we have to know the enemy, like sun tzu’s saying in his arts of war, if you know your enemies and know yourself, you will not be imperiled in a hundred battles. for now you do know that you are using dell inspiron 14r and slackware 13.1 as its OS, but the enemy is still unknown, so lets spy on them. Continue reading “wake up, dont be such a slack …”
slackware 13.1 is in the air for quiet some time, it was dated in Wed May 19 04:40:19 UTC 2010 in its release note. this release includes some upgrades in its packages maybe the most noticeable are the use of 2.6.33.4 kernel (slackware 13.0 used 2.6.29.6 kernel) and the use of KDE 4.4.3 while in previous release (slackware 13.0) using KDE 4.2.4 which regarded as a let down by many slackware fans.
slackware
only one problem left for me to try this version which is i don’t have any laptop to install this cute little thing right now. my ‘beloved partner in crime’ dell inspiron 6400 finally reached its limit after tortured by me for almost 3 years (2007-2010), it end up burning several of its IC(s) on its board due to overheat problem. yeah .. i supposed to buy a cooler fan when using my laptop nearly 24/7, pity me, regret always comes last. as for now, i have it fixed in surabaya, but its remains a mistery whether it can be recovered or as good as dead. Continue reading “a consideration and an if …”
ok .. setelah kemarin selesai menginstall slackware 13, sekarang saatnya melengkapi aplikasi-aplikasinya. nah berhubung kemarin saya iseng moto-moto dan ga sengaja file nya disimpan dalam format RAW, terus mulailah muncul penasaran saya gimana caranya mengolah file RAW di linux, kalau di wind*ws kan sudah tersedia software bawaan dari kamera yang bertugas untuk RAW processing. FYI i use pentax (K10D) and the extension of the RAW file is .PEF or .DNG
nah kalau di linux setelah browsing-browsing akhirnya menemukan sebuah software khusus untuk memproses file RAW yaitu UFraw. sebenarnya di slackware 13 sudah tersedia aplikasi yang bisa membaca file RAW ini yaitu Krita, namun hasilnya jauh dari memuaskan (menurut saya).
proses instalasi dari UFraw tidak susah amat dan ga juga gampang-gampang amat (karena ga ada di repository nya slackware). proses instalasinya silahkan lihat disini, yang penting pastikan semua dependencies nya sudah terpenuhi semua.
gambar diatas adalah gambar dari screenshot dari aplikasi UFraw. gambar nya emang OE (Over Exposure) maklumlah hanya coba-coba … 😀
*welll … gears is not everything … what really means is always man behind the machine
sesuai dengan judul diatas, akhirnya setelah menunggu sekian lama (downloadnya), kemarin Jumat 4 september 2009, slackware 12.1 resmi pensiun dan digantikan oleh slackware 13.
hmmm … apa yang beda sih antara 12.1 dengan 13? banyak lah … yang pasti beda versi satunya 12.1 satunya 13 😛 , kernelnya (2.6.24.xx dg 2.6.29.xx) dan yang pasti desktop manager nya menggunakan KDE 4.2 sudah tidak menggunakan KDE 3.5 lagi (and i love this one), lebih lengkapnya silahkan baca disini.
Untuk proses instalasi tidak jauh beda dari versi-versi sebelumnya, kalau boleh dibilang bahkan sama, namun lebih cepat (menurut saya). untuk after install configuration nya tidak seribet di versi 12.1, di versi 13 saya hanya install driver nvidia saja biar bisa nonton file mkv dengan nyaman dan tenang 😀
setelah make ini rasanya males pindah-pindah ke windo*s lagi 😀
iso nya dapat didownload di kambing.ui.ac.id (berbahagialah kalian yang masih memiliki akses ke jaringan inherent)
Akhirnya setelah merenung dan bertapa selama beberapa menit hari, akhirnya saya memutuskan untuk meng-upgrade slackware 12 yang telah terinstall di laptop saya ke slackware 12.1 yang lebih baru. Upgrade ini saya lakukan dengan menggunakan slackpkg dan panduan (how to) nya bisa dilihat disini. Dengan menumpang koneksi Inherent (Indonesia Higher Education Network) akhirnya mirror dari slackpkg saya arahkan ke repository slackware yang ada di kambing.ui.edu. Setelah menunggu berjam-jam (sebenarnya sekitar 1 jam setengahan) akhirnya proses upgrade-nya selesai juga. Setelah itu sesuai dengan prosedur biasanya, saya restartlah si laptop, setelah berhasil reboot dan memilih linux pada pilihan di grub, akhirnya mulailah saat-saat yang mendebarkan, dan kemudian ….. apa yang terjadi saudara-saudara (red:dibaca dengan intonasi seperti komentator sepakbola galadesa) … saya terkena serangan ‘kernel panic’ …. TIDAAAKKKKK.
Pesannya kurang lebih seperti ini:
kernel panic - not syncing : vfs : unknown default-block(0,0)
Setelah lama saya mencoba menggunakan slackware 12.0 akhirnya baru kemarin mendapatkan cara bagaimana mengkonfigurasi slackware 12.0 agar berjalan aman dan nyaman di lappy kesayangan. Oke tanpa banyak bicara ngalor-ngidul lagi, inilah beberapa konfigurasi yang saya lakukan
Install Driver VGA
VGA bawaan dari dell inspiron 6400 ini adalah NVdia go 7300, dan cara instalasi di slackware 12.0 ini relatif mudah, tinggal download driver terbaru dari situs nvidia. File nya biasanya berextensi .run. Driver yang saya gunakan adalah NVIDIA-Linux-x86-177.80-pkg1.run. Setelah selesai mendownload driver, langkah selanjutnya tentu saja adalah menginstallnya. Caranya tinggal ketik :
sh NVIDIA-Linux-x86-177.80-pkg1.run
di konsole.
Setelah itu restart X dengan menekan ctrl+alt+del atau kalau males ya silahkan direstart (di init6) saja. Untuk mengubah konfigurasi VGA (resolusi layar dan lain sebagainya), bisa dilakukan dengan mengedit manual file /etc/X11/xorg.conf atau dengan memanfaatkan tools “NVidia X Server Setting” yang ada pada menu Sysem=>NVidia X Server Setting.
Mematikan suara “Beep” yang mengganggu
Pernahkah anda merasa terganggu dengan suara-suara “beep” yang tidak jelas asalnya? Nah cara mematikannya di slackware tidak sama dengan di Ubuntu maupun di Debian. Kalau di Ubuntu atau Debian kita tinggal mem-blacklist modul pcspkr saja, namun pada slackware untuk menghilangkan suara “beep” tersebut editlah file /etc/rc.d/rc.modules kemudian commentlah baris /sbin/modprobe pcspkr
Yup, itu adalah judul album terbaru dari The Changcuters yang tengah meledak di pasaran. Changcuters menurut saya adalah salah satu dari dua band baru yang terbaik yang ada di negeri ini, selain Nidji tentunya. Saat pertama lihat band ini, entah berapa taun silam (lupa, maklum udah tua) kesan pertama adalah “sumpah aneh”, mulai dari kostum yang 70’s ketat-ketat sampai lagunya yang ‘nyleneh’ pada saat itu. Tapi karena itu pula mereka mendapat tempat dihati para pendengarnya, termasuk saya juga, yang sudah bosan dengan lagu-lagu yang mainstream yang selalu diputar ndak itu si TV, radio ato bahkan di mall-mall, dan mereka (Changcuters) menawarkan sesuatu yang lain dan berkualitas, makanya mereka mendapat sambutan yang bagus dari pecinta musik negeri ini.
Ngomong-ngomong masalah Changcuters, apa bener orang yang suka lagunya changcuters juga suka lagunya nidji?
Kembali ke topik utama, sebenarnya sekarang saya sedang mencoba sukses kembali menggunakan linux yang sempat terlantarkan beberapa bulan, hampir satu semester kayaknya. Dulu saya kenal barang yang satu ini ketika masih duduk di bangku semester 2 saat pelajaran SISOP (Sistem Operasi) yang dosennya waktu itu adalah Pak Iyan (Febriliyan Samopa) yang sekarang beliau masih melanjutkan studinya S3 di Heroshima University Japan, dan asistennya adalah siapa lagi kalau bukan dengan ibu Iin (Nur Aini Rahmawati). Memang pada awalnya karena terpaksa, namun karena keseringan dan penasaran akhirnya keterusan. Yang membuat saya menjadi lebih tertarik lagi dengan linux adalah ketika pas mengerjakan tugas akhir dari mata kuliah SISOP yaitu membuat distro dengan LFS alias Linux From Scratch. Dari bahasanya saja sudah kelihatan, membangun linux dari kepingan-kepingan program yang dikompilasi dan di konfigurasi sehingga akhirnya menjadi sebuah sistem operasi yang bisa digunakan. Meskipun gagal, namun malah justru membuat penasaran sampai sekarang (belum sempet bikin LFS lagi…. 😦 ).
Terhitung mulai saat itu saya mulai mencoba mencari-cari distro mana yang kira-kira berjodoh dengan saya (halah…). Mulai dari rad-hat yang dipakai pas praktikum, trus berganti fedora, mulai fc 1, 2, hingga 4 (kalau ga salah), dan karena berbagai insiden buruk akhirnya saya agak-agak ‘malas’ berurusan dengan rad-hat dan turunan-turunannya (sebenarnya yang cupu itu saya-nya bukan rad-hatnya, makanya terjadi insiden-insiden tersebut). Setelah itu saya mulai mengenal Ubuntu, kalau ga salah edisi yang 5.04, dan inilah distro yang paling lama saya gunakan, hampir sekitar 2 tahunan. Pernah juga iseng-iseng mencoba zenwalk, vector, knnoppix, kuliax dan lain-lain namun karena alasan kemudahan update dan support saya masih tetap menggunakan ubuntu.
Namun yang membuat saya kecewa dengan ubuntu adalah support java nya kurang pada release 8.04 kalau ga salah, saat itu saya sedang butuh-butuh nya java untuk mengerjakan TA, pas setelah upgrade dari 7.10 ke 8.04 ternyata java nya bermasalah. meskipun banyak forum yang membahas dan memberikan solusi namun hasilnya tetap kurang memuaskan, karena kepepet waktu akhirnya terpaksalah saya mengerjakan TA dengan menggunakan windo**.
Setelah membaca tulisan faizal si pituku, akhirnya saya menemukan tools fungsinya sama dengan mozilla thunderbird (sebagai rss agregator, bukan sebagai email client) tapi dia terintegrasi dengan mozilla firefox versi 3. Yup, nama aplikasinya sama dengan judul dari tulisan ini yaitu sage. Sage, yang sekarang masih versi 1.4.1, merupakan agregator atom dan rss feed ringan yang dibangun sebagai add-ons dari mozilla firefox, salah satu kelebihan (dan yang paling utama) adalah aplikasi ini embeded didalam firefox, jadi kita tidak perlu membuka aplikasi lain hanya untuk membaca rss dari blog atau situs yang ada di internet. Selain itu juga aplikasi ini tidak terlalu berat, hanya seperti pada saat kita membuka sebuah tab baru pada firefox.
Yup, bagi anda yang punya kebiasaan ‘lupasamapasswordrootmysql’ karena terlalu banyak server atau sudah terlalu lama tidak memakai server MySQL … kemarin dengan sengaja menemukan tutorial nya untuk merestore root password pada mysql. Dan beginilah caranya:
(Tutorial ini dibuat untuk mesin windows, untuk linux kayaknya tidak beda jauh)
Login sebagai administrator
Matikan server jika server MySQL sedang berjalan. stop service nya dapat dilakukan di services.msc window. Jika tidak diinstal sebagai service, maka server dapat dihentikan dengan menggunakan Task Manager di windows
Buatlah sebuah file text baru dengan isi sebagai berikut :
UPDATE mysql.user SET Password=PASSWORD( 'MyNewPass' ) WHERE User='root';
FLUSH PRIVILEGES;
Perintah UPDATE dan FLUSHharus ditulis dalam baris yang berbeda. perintah UPDATE mereset password akun root, perintah FLUSH memerintahkan server untuk mereload gant table ke memori.
Simpan file, contohnya dengan nama C:\mysql-init.txt
Start MySQL dengan opsi –init-file, pada CMD ketik perintah :
Jika anda menginstall selain di drive C, maka perintah diatas harus disesuaikan dengan kondisi tempat instalasi server dan tempat file mysql-init.txt. File mysql-init akan dijalankan pada saat server startup
Setelah server telah berhasil dijalankan, hapus file mysql-init.txt
Hentikan MySQL server dan kembali jalankan dengan mode seperti biasanya anda menjalankan MySQL server.
Tulisan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan ….