
Somehow saya teringat tulisan saya 6 tahun yang lalu pagi ini. Yang pasti, selama itu pula saya melalui banyak hal: susah, senang, sedih, capek dan seterusnya. Ketika mengaca kebelakang saya mulai berhitung-hitung, what have I gained during the years? what have I lost? Kalau ditimbang manakah yang lebih berat? I did the math but i’m still unable to answer that.
Ada banyak hal-hal yang saya bersyukur diberi kesempatan untuk mendapatkannya namun ada pula hal-hal yang membuat saya berandai-andai. Andai dahulu saya memilih ini daripada itu, andai saya kesana daripada kesini. Dan tak sedikit pula hal-hal yang hilang selama kurun waktu itu yang membuat saya merasa kehilangan.
Namun itulah proses sebuah kehidupan, ada yang datang ada pula yang pergi. Roda kehidupan terus berputar kedepan. Jadikan semua yang telah berlalu adalah pelajaran untuk masa depan. Well, the takeaway is to move on and don’t be the prisoner of our past, I guess.
Anyway, happy blogger day 🙂
trnyata saya ga sndirian mikir kyk gini 🙂 sometimes pikiran kyk gini cukup mengganggu
Kayaknya hampir semua orang pernah kepikiran hat.. at some point..yg nyebelin kalo udah pake what if … Trus scenario semacam days of the future past muncul haha
“what if” is such a devilish word, sumpah. But we are what we are today because we’ve made our choices, dan mungkin wong jowo punya kata paling oke buat menghadapi skenario what if di otak kita. Nrimo. 😀
Kapaan itu blogger day? *baru kembali ke koneksi sinyal di pulau jawa*
Baguuus sih ad pmikiran gt. Bs jd refleksi diri hehe
27 oktober, http://tekno.kompas.com/read/2011/10/27/18033547/Hari.Blogger.Nasional.Sejarah.dan.Perkembangannya
Anyway Congrats for the book! Keep writing! 😀
he’eh.. kepikiran.. kadang suka bikin sebel sendiri karena ‘kenapa dulu nggak gini, kenapa dulu malah gitu” hmm.. tapi yaa kita hidup untuk hari ini.. bukan hidup di masa lalu.. hehehhee
True enough … we live for today 🙂