Hayao Miyazaki >< Makoto Shinkai

Saya mafhum kalau anda-anda tidak pernah mendengar nama-nama yang ada di atas, hanya orang-orang tertentu saja yang tahu siapa mereka, beruntunglah kalau anda termasuk yang tahu hehehe. Mereka adalah dua sutradara anime yang berbeda generasi namun karya-karyanya selalu ditunggu oleh penggemar anime di seluruh dunia. Ok, sekali lagi saya ingatkan jika sampai detik ini anda mengasosiasikan anime dengan tontonan anak kecil maka anda salah besar. Banyak sekali anime-anime yang ratingnya R15+ bahkan R18+. Neon Genesis Evangelion pernah ditayangkan di salah satu TV swasta Indonesia dan jam tayangya adalah 12 malam, karena kontennya yang memang ratingnya M, ada lagi Kouga Ninpo chou Basilisk, kalau anda pernah lihat film Shinobi, maka Basilisk adalah versi animenya dengan banyak adegan yang uncensored yang ditayangkan jam 3 an kalau tidak salah waktu itu. Kedua anime itu memang amat sangat tidak cocok sekali untuk ditonton anak-anak di bawah 17 tahun.

Spirited Away

Beberapa tahun ini saya sudah jarang mengikuti anime berseri lagi, karena memang ceritanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang saya cari. Sepertinya hanya keluarga Gundam saja yang kalau keluar seri terbarunya saya bela-belain download dari internet. Namun untuk film-film anime saya sesekali masih lihat, apalagi kalau dibuat oleh dua orang ini dan studionya : Hayao Miyazaki (Studio Ghibli) dan Makoto Shinkai (CoMix Wave), definitely worth watching.

Hayao miyazaki adalah legenda hidup di dunia film anime di jepang, beliau telah menelurkan banyak sekali anime-anime box office sepanjang karirnya melalui studio Ghibli yang didirikannya, and he even won the academy award for best animated fature with its Spirited Away. Saya pertama kali mendengar nama Ghibli pada saat SMA kelas 2 dari teman sebangku saya Oddie. Nah berhubung saya tidak ada akses ke internet (warnet masih mahal dan barang mewah bagi saya waktu itu), saya hanya bisa membayangkan dari cerita Oddie saja bagaimana kira-kira film tersebut. Setelah kuliah barulah saya hunting film-film ghibli: My neighbour Totoro, Howl’s Moving Castle, Princess Mononoke, Spirited Away (tentu saja), Ponyo on The Cliff by The Sea, The secret world of Arietty, dll. Yang saya suka dari film-film Ghibli adalah in the end of the day there is no evil, they just do what they must and what right for them. Good and evil is about in which perspective a problem is seen.

Makoto Shinkai, yang mendapat julukan “The next Miyazaki“, adalah sutradara yang tergolong baru di dunia film anime namun karya-karya nya mendapat kritikan positive dari para kritikus. Dia awalnya adalah seorang graphic designer di sebuah perusahaan game selama 5 tahun dan kemudian resign untuk membuat karya film panjang pertamanya, sebuah anime indie Voice of A Distant Star yang diproduksinya seorang diri. Setalah sukses dengan anime-animenya dia kemudian mendirikan CoMix Wave, sebuah studio anime yang sangat diperhitungkan di jepang. Yang menjadi ciri khas dari Makoto Shinkai adalah gambar-gambar yang bening dan kaya akan permainan cahaya, seperti yang ada di 5 cm per second dan film terbarunya Children Who Chase Lost Voices from Deep Below.

Children Who Chase Lost Voices from Deep Below

Kalau anda sudah bosan dengan film-film kartun hollywood atau CG nya Dreamwork atau Pixar, film-film dari dua sutradara diatas layak dijadikan alternatif tontonan di kala senggang.

Sebagai penutup, ini adalah scene yang paling saya sukai di 5 cm per second, ending song nya. Silahkan lihat, resapi videonya dan pahami liriknya, saya yakin anda akan termenye-menye dan berakhir dengan galau hahaha! *apalagi kalau lihat film nya*

[Ditullis karena habis nonton film terbaru dari Ghibli dan CoMix Wave:The Secret World of Arrietty >< Children Who Chase Lost Voices from Deep Below]

Reminder: masih ngutang nulis trip bromo dan kl-melaka, faighting!!!