me vs US visa …

suara dering telefon kantor berbunyi, lampu led merah digagangnya berkelip-kelip, tertulis nama seseorang disana, pm (project manager).

me: hello??
pm: nauval, do you have family here?
me: hmmm .. i have a cousin here, if that is what you ask for.
pm: oh not that, what i mean is do you married?
me: oww .. no i’m still single, why? (mulai bertanya-tanya)
pm: do you mind to travel to US?
me: no, i dont, i’m ok with that.
pm: ok. i want you to find out how to apply a US visa and how long the process will be.
me: ok.

begitulah awal mula dimulainya perjalanan dan perjuangan saya dalam mendapatkan yang katanya visa paling susah didapat di seluruh dunia, visa US. oh ya bagi anda yang masih bingung dengan apa sih visa itu sebenarnya, silahkan lihat wikipedia. visa adalah sebuah dokumen yang menunjukkan seseorang diperbolehkan masuk ke negara yang mengeluarkan visa tersebut. namun ada beberapa negara yang bagi kita (wni) bisa masuki tanpa memerlukan visa, list negara-negara tersebut bisa dilihat di sini. visa US disebut paling susah karena memang paling ribet dalam hal pengurusannya, salah satunya adalah dengan menghadiri interview di kedutaan/konjen US. kalau dibandingkan dengan negara lain, China dan Jepang misalnya, kita tidak perlu pergi ke kedutaan untuk interview visa, hanya perlu mengirimkan dokumen yang diminta ke kedubes negara yang bersangkutan kemudian tinggal menunggu beberapa hari, voala, visa sudah di tangan.

visa
US visa

setelah bertanya kesana-kesini akhirnya saya memulai langkah pertama untuk meng-apply US visa yaitu baca how to apply visa page yang ada di web kedutaan US. di laman tersebut sebenarnya sudah cukup informasi mengenai tata cara pengajuan permohonan visa dari pertama sampai terakhir, mulai dari pengisian formulir online sampai pengambilan visa, termasuk dokumen-dokumen umum yang perlu disiapkan untuk prosesnya. namun sebagai bahan tamabahan saya juga membaca pengalaman-pengalaman orang lain yang mereka tulis di blog, and believe me thats helped me a lot. keseluruhan proses ini sebenarnya bisa dibagi dalam 4 tahap :

  • persiapan
  • mengisi formulir aplikasi online
  • interview
  • pengambilan visa

yang perlu disiapkan disini adalah semua dokumen baik yang disyaratkan maupun yang sifatnya pendukung. karena perusahaan yang menggaji saya merupakan anggota dari BVP (business visa program) maka saya mendapatkan kemudahan dalam prosesnya, terutama masalah dokumen yang diperlukan dan pada saat interview nanti. saya mengajukan visa tipe b1/b2 (business, pleasure), dokumen yang perlu saya adalah passport yang expired date nya lebih dari 6 bulan lagi, invitation letter, surat pengantar dari perusahaan. tapi untuk berjaga-jaga saya juga menyiapkan slip gaji terakhir dan bukti pembayaran pajak juga, yang akhirnya tidak ditanyakan sama sekali. bagi anda yang bukan anggota BVP sebaiknya juga menyiapkan rekening koran, itenerary selama di US, contact person di sana, dan dokumen lainnya yang sekiranya diperlukan. terakhir sebelum melangkah ke tahap berikutnya saya menyiapkan pas photo untuk visa. karena photonya dalam ukuran yang kurang lazim yaitu 5cm X 5cm saya tidak bisa menggunakan stock photo saya yang lama, jadi akhirnya mau tak mau saya harus foto lagi sesuai dengan persayaratan visa: ukuran 5cm X 5cm, background putih dan dengan muka datar.

tahap berikutnya adalah pengisian formulir aplikasi online DS-160. formulir ini berisi banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dan dibagi menjadi beberapa section, untuk mengisi ini bisa dibutuhkan waktu berjam-jam, kalau dalam kasus saya berhari-hari malah karena ada informasi yang harus saya tanyakan terlebih dahulu ke orang lain. oleh karena itu rajin-rajin lah menyimpan formnya setelah selesai mengisi satu section, just in case something bad happen. jadi untuk menghemat waktu anda harusnya menyiapkan informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum mengisi formulir ini antara lain data diri dan keluarga (beserta tempat tanggal lahirnya), riwayat pendidikan mulai dari smp sampai pendidikan terakhir beserta alamat sekolahnya, contact person di US, tanggal keberangkatan, hotel atau tempat menginap, riwayat kerja beserta alamat kantor dan mungkin beberapa informasi lain. tapi yang paling menguras waktu adalah informasi-informasi yang saya sebutkan tadi. pada saat interview ada seseorang yang disuruh balik besoknya karena tidak mengisi riwayat pendidikannya dengan lengkap, jadi untuk menghindari hal ini isi formulir tersebut dengan sebenar-benarnya, selengkap-lengkapnya dan harus dengan bahasa inggris tentunya 😀

setelah selesai mengisi formulir DS-160 jangan lupa untuk mencetak halaman konfirmasi, atau bisa juga dikirim ke email dalam bentuk file pdf lalu jangan lupa dicetak juga. halaman konfirmasi ini diperlukan akan dibutuhkan dalam proses interview nanti.

interview adalah yang paling mendebarkan menurut saya karena we bet everything here, there is no way back #lebay. untuk bisa membuat interview appointment kita harus membayar nonrefunable visa fee yang besarnya adalah USD140 ke bank permata atau standard chartered bank.  simpan baik-baik nota pembayarannya karena nomor nota inilah yang diperlukan ketika kita membuat interview appointment online. biasanya untuk interview visa jadwal yang tersedia hanya hari senin saja dan waktu yang tersedia antara jam 7:00 pagi sampai jam 9:00 pagi. interview visa saya awalnya tanggal 2 mei kemarin namun karena saya butuh cepat akhirnya saya reschedule menjadi tanggal 25 april. dan sekali lagi jangan lupa untuk mencetak konfirmasi interview appointment anda.

akhirnya tanggal 24 april sore berangkatlah saya ke jakarta, karena ini juga adalah bagian dari tugas kantor makanya saya juga mendapat fasilitas dari kantor, ya not bad lah, GIA’s flights, meskipun ekonomi tapi tetap berbeda kelasnya. kemudian menginap di hotel bintang 5, grand melia, yang letaknya di bilangan kuningan, jakarta. sumpah bukan saya yang minta, bos saya yang ngomong “kamu pake hotel ini aja, deket sama kantor jakarta”, me: “affirmative bos” :p. dan itulah cerita pertama kalinya saya nginap di hotel berbintang dan langsung bintang 5 lucky me. karena saya orang desa yang sebelumnya belum pernah menginap di hotel, pernah nya cuma di hostel doang, saya baru tahu kalau untuk menginap di hotel seperti itu harus ada uang deposit terlebih dahulu. untuk 3 malam di grand melia depositnya sebesar IDR 3000K bisa dibayar dengan credit card atau cash tapi tidak bisa dengan debit card.

selesai menyelesaikan administrasi, mbak resepsionis memberikan saya kunci kamar yang berupa kartu magnetik dan memberitahu saya kalau kamar saya adalah 0922, lantai 9 no 22. nah disinilah dimulai perjalanan saya mencari kamar saya, logikanya sih cukup mudah naik lift ke lantai sembilan, celingak-celinguk mencari kamar no 22 dan masuk kamar. tapi kenyataan berkata lain saudara, ketika saya masuk lift saya mencoba menekan tombol dengan angka 9 tapi kok tidak menyala, saya tekan sekali lagi dan tetap tidak menyala. tiba-tiba ada ada tombol yang menyala tapi bukan lantai 9, lift naik, tak seberapa lama pintu terbuka dan ternyata ada orang yang mau turun #doh. akhir nya saya keluar dari lift dan mencoba naik lift kembali, dan kejadian yang sama berulang kembali. sampai pada percobaan saya yang ke empat kali akhirnya saya ada temannya, kira-kira orang jepang kalau dilihat dari wajahnya, dari pada tidur di lift akhirnya saya bliang “9th floor please“, eh dia langsung nyambar kartu saya dan memasukkan ke lubang semacam tempat kartu atm dan baru menekan lantai 9 dan menyalah tombolnya, ahh betapa katroknya saya. sebenarnya saya sudah melakukan hal yang sama tapi tidak berhasil juga, memang you know it till you do it by yourself sepertinya.

senin jam 7:00 pagi saya sudah berada di kantor jakarta untuk mengambil nota pembayaran dan surat pengantar dari perusahaan, karena saya tidak tahu dimana letak dari kedutaan US dan agar menyingkat waktu jalan karena senin pagi adalah hari macet parah bagi jakarta pusat dan sekitarnya, akhirnya saya diantar oleh driver kantor. alhamdulillah jalan lenggang dan perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15 menit saja dari kantor yang ada di kuningan ke kedutaan US yang ada di sebelah monas persis. kondisi di kedutaan US tidak seperti yang saya bayangkan, tidak ada antrian panjan para pemohon visa, kosong melompong.  saya pun masuk ke garis antrian yang telah disediakan. disini level keamanannya sangat ketat, anda tidak diperkenankan membawa barang-barang elektronik apapun ke dalam kedutaan, semua harus dititipkan di kantor security, bahkan kabel usb sekalipun tidak diperbolehkan. setelah masuk ke kedutaan kita tidak perlu khawatir akan tersesat karena di setiap sudut ada petugas yang sangat ramah yang selalu menuntun kita ke menuju tempat yang telah ditentukan.

setelah masuk area kedutaan, pemberhentian pertama adalah di loket pemeriksaan dokumen. sebelum dipanggil ke loket seorang petugas mendatangi saya dan memeriksa halaman konfirmasi interview appointment saya, dan meminta saya menyiapkan passport, surat pengantar dari kantor dan invitation letter dan photo untuk diserahkan ke loket yang telah disediakan. di loket ini semua dokumen akan diperiksa baik kelengkapannya dan juga isinya, jika ada kekurangan biasanya anda akan diminta kembali besok pagi nya. setelah pemeriksaan selesai saya diberi nomor group interview, no 4. setelah itu saya disuruh ke menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan di luar ruang interview. sambil menunggu saya bercakap-cakap dengan seorang ibu-ibu yang sedang memperbarui visa nya yang sudah expired. ternyata beliau adalah seorang malaysia yang sudah sekitar 3 tahun ada di indonesia, dan she was like a retired big time manager in intel corp, yes that intel. setelah ngobrol-ngobrol beliau bilang ke saya yang intinya “learn how they think, and bring it home and spread itand yes i will.

setelah beberapa lama akhirnya group 4 dipanggil untuk masuk ke dalam ruang interview, namun sebelum itu saya harus menjalani scan sidik jari di loket sidik jari, baru setelah itu dipersilahkan menunggu untuk dipanggil wawancara. melihat proses wawancara lama-lama membuat nervous juga, apalagi ada beberapa orang yang harus menunggu dipanggil lagi karena ada dokumen yang kurang lengkap. waktu itu juga ada rombongan siswa yang ikut program pertukaran pelajar ke amerika, melihat mereka dipanggil satu-satu dan mendengarkan jawaban-jawaban mereka menjadi hiburan tersendiri dan sedikit banyak membuat santai. akhirnya tibalah giliran group 4, setelah berdiri dan mengantri sebentar giliran saya yang maju untuk wawancara. setelah menjawab beberapa pertanyaan standard seperti biodata, business di USA dan menceritakan tentang training dan aplikasi yang akan saya pelajari, saya diberi kertas putih yang isinya tempat pengambilan visa dan cara pengambilannya. “congratulation your visa application has been approved and will be ready within a week, we will contact you by email or sms to inform when your visa is ready“, alhamdulillah.

setelah itu saya kembali ke kantor jakarta untuk membuat surat kuasa untuk mengambil passport dan visa saya, setelah itu dimulailah happy hour di jakarta. akhirnya saya memutuskan untuk pergi nonton ke blitz di grand indonesia. sesampainya di sana ternyata loket masih tutup dan baru buka jam sekitar jam 1 siang dan sekarang masih jam 11, what the. akhirnya saya berkeliling-keliling mencari disk tara. rencananya sih saya mau membeli album baru gigisweet seventeen“, masak saya suka gigi tapi belum pernah punya satupun albumnya, adanya ngopy mp3 dari teman, sudah saatnya saya berkontribusi bagi musik indonesia. setelah melihat-lihat koleksi yang ada di rak disk tara saya tidak jadi membeli cd nya gigi saja, tapi maliq & d’essential “the beginning of a beautiful life” dan jacket potato “rhytm of life” hehehe. sebenarnya baru kali itu saya tahu band yang namanya jacket potato, saya penasaran karena terpicu oleh desain cover albumnya yang minimalis, setelah saya dengar ternyata mereka adalah sebuah band jazz yang musiknya pas sama selera saya tanpa pikir panjang akhirnya saya tambahkan ke daftar belanjaan saya.

Jacket Potato - Rhythm of Life
Jacket Potato - Rhythm of Life

puas mendengarkan lagu, jam 1 kurang saya kembali ke blitz, setelah lihat-lihat pilihan film nya akhirnya saya pilih suckseed (thai movie) dan iya itu film chick flick, sebenarnya saya penasaran saja karena satu, film itu tentang band, dua banyak orang yang bilang bagus sih. tapi memang kalau dibandingkan dengan film indonesia, film thailand lebih berkualitas dan lebih menjual menurut saya. “buset gede banget studionya” itulah kesan pertama saya ketika masuk studionya blitz megaplex, ukurannya bisa 1.5 – 2 kali ukuran 21. untuk film nya ternyata abg banget, sial, hahaha. tapi secara overall oke lah, my rating will be 3 out of 5, worth the money but not a must see movie.

dan seminggu setelah interview visa, sebuah email dari kedutaan US datang menyatakan bahwa passport dan visa saya sudah siap diambil di tempat yang ditentukan, karena saya berada di batam, yang mengambil adalah orang dari kantor jakarta, dengan surat kuasa yang telah saya buat sebelumnya. dan selang 2 hari passport saya sudah kembali ke tangan saya dengan tambahan tempelan visa US di dalamnya, dan setelah saya lihat saya dapat 5 years multiple entry visa, i got lucky i guess. 🙂

Advertisement

22 thoughts on “me vs US visa …”

  1. “learn how they think, and bring it home and spread it”
    err.. how bout “let them how we think, and let it spread?”
    and i guest answering such a queto will resulting in grounding eh?
    hahaha…
    ahay, temen saya terbang euy 😀
    congratz bro…

  2. @che : amin .. someday you will

    @bilqisthi : maturnuwun 🙂

    @wah : oww .. itu pasti saudara … may be theirs don’t fit up with ours and vice versa but thats life … simply take and give … take the good and leave the bad *nyambung ga sih*

    @dhika : hehehe silahkeun atuh … itu sebelahnya surabaya kan? :p

  3. ribet juga ya bang.
    eh, tapi koq keren bisa 5 years multiple entry,
    maksudnya tuh apa ya?
    jadi tidak perlu lagi apply visa dalam 5 thn ke depan?

  4. @neesha: hmm .. lumayan sih tapi kalau udah siap semuanya lancar kok. 5 tahun multiple entri itu bisa masuk kapan saja tanpa apply visa lagi selama visa nya blm expire.

  5. yuhuuuu…akhirnya g cuman baca2 buku cerita travelling aja ya pal, tapi skrg dah jadi tokoh utamanya 😀 really proud of u !

    mau nambah keterangan masalah visa multiple entry ke US, yang aku tahu dari Profku yang juga punya visa itu karena beliau ada rumah di sana, ada maksimal waktu tenggang kamu meninggalkan US dalam 5 tahun itu, kalau g salah.. setahun g balik ke US maka visa akan mati.

    1. thanks Ras… tp ini mah masih belum bisa dianggap travelling, lha wong kerjaannya hotel-kantor tiap hari 😀
      *semoga bisa travelling yang sebenarnya secepatnya*

  6. interesting! sounds easy eh? klo ga ada sponsor, susahnya setengah mati *pengalaman* 😛 us adlh negara paling sulit buat dpt visa dan biasanya utk applicant yang baru pertama kali apply almost impossible buat dpt multiple entry, jadi jgn disia”kan,,soo kpn mau kesana lagi? hehehe…

    1. pada saat itu untuk mereschedule interview nya lewat web nya, prosesnya gampang straightforward kok. cuman terakhir kali buka web US embassy untuk visa kayaknya ada perubahan, jadi prosedure tidak sama ketika saya apply dulu.

      untuk lebih jelasnya bisa tanya langsung ke US embassy nya aja.

      1. Sebenarnya saya juga sdg proses membuat visa..
        Saya sdh jadwal interview, tapi trnyata, saya harus rubah jadwal..
        Katanya teman2 kalau me re schedule susah..
        Jadi saya, parno sendiri mau ng re schedule.
        Takut ada apa2
        Oia, US embassy saya di sby..

        Memang perubahannya apa ya? Antara dahulu n skrg..
        Apakah ada perbu yg mendasar?

      2. Sebenarnya saya juga sdg proses membuat visa..
        Saya sdh jadwal interview, tapi trnyata, saya harus rubah jadwal..
        Katanya teman2 kalau me re schedule susah..
        Jadi saya, parno sendiri mau ng re schedule.
        Takut ada apa2
        Oia, US embassy saya di sby..

        Memang perubahannya apa ya? Antara dahulu n skrg..
        Apakah ada perubahan yg mendasar? Terima kasih

      3. perubahannya sih diproses pendaftaran interview nya. aplikasi webnya sedikit banyak berubah beberapa bulan setelah saya apply.

        coba aja ditelfon konjen sby nya biar lebih jelas, ramah-ramah kok mereka.

        good luck 🙂

  7. Good day! This is my 1st comment here so I
    just wanted to give a quick shout out and say I genuinely enjoy reading through your blog posts.
    Can you recommend any other blogs/websites/forums that cover
    the same topics? Thank you!

    1. Hi Dusty, thanks for stopping by, unfortunately I don’t have links to forums or blogs which cover this topic, but most of the times google helps a lot, cheers 😀

  8. Hi there! This blog post couldn’t be written any better! Looking at this article reminds me of my previous roommate! He always kept preaching about this. I most certainly will forward this post to him. Fairly certain he’ll
    have a very good read. I appreciate you for sharing!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: