new post … kemana aja sih?

sudah lama juga saya ninggalin tempat sampah ini tanpa meninggalkan jejak-jejak sampah yang baru ..

sibuk apa sih sebenarnya orang ini sampai-sampai ga bisa update blog nya selama sebulan lebih? hmmm .. sibuk apa ya? yang pertama liburan … ya saya dapat liburan lebaran ini total-totalnya 21 hari alias 3 minggu, lumayanlah buat ngendon dirumah dan muter-muter sekitar rumah.

bagi yang tidak tau … saya informasikan lagi kalau saya ini orang jombang jadi mudiknya ya ke jombang (lengkap nya klik ini), dan rumah saya bukan di kota loh .. di sebuah desa yang namanya randuwatang yang letaknya sekitar 20km dari jombang kota dan terletak di sebelah utara sungai brantas. seperti kebanyakan desa, tak ada hiruk pikuk keramaian kota-kota besar seperti yang ada di jakarta atau surabaya, setiap pagi masih ada burung yang berkicau, sawah ladang masih luas terhampar, rumah-rumah masih banyak yang tak berpagar.

disitulah tempatku belajar dan bermain, jika diingat-ingat kayaknya dulu saya ini termasuk anak yang agak agak bandel dan bodoh juga, waktu MI (saya sekolahnya di Madrasah bukan di SD) kalo ga salah dulu di kelas 1 hampir semua anak-anak yang dikelas udah pada bisa baca tulis, sedangkan saya… haduh … membedakan b sama d aja susah .. sering kebalik pula. kalau masalah tulisan saya ingat betul, tulisan tangan saya itu hancurnya bukan main, terjelek sekelas, udah segede gaban ga kebaca pula. dan saat anak-anak sekelas sudah mulai membaca saat itu saya masih mengeja, ketinggalan lah pokoknya, bahkan guru saya waktu itu sempat bilang juga kalau saya ini kayaknya masih belum siap di kelas satu (lol).

akhirnya turning point di masa kecil saya ada di kelas dua saudara-saudara, di masa itu dengan usaha yang sangat keras bercucuran keringat layaknya kuli rel kereta api jaman romusha jepang saya akhirnya mulai lancar membaca saudara-saudara sekalian, yah meskipun tulisan saya tetap jelek dan segede gaban tapi saya sudah bisa membaca dengan lancar .. yesss.. sungguh pencapaian yang luar biasa. dan di tahun itu juga ada prestasi yang juga tak kalah pentingnya bagi kehidupan saya selama ini, yaitu naik sepeda roda dua, setelah jadi bahan ejekan teman, tetangga, mas, mbak akhirnya saya berhasil meletakkan dasar dasar kehidupan yang membangun saya seperti sekarang ini. prestasi-prestasi itu bagiku layaknya sebuah double winner dalam sebuah kompetisi sepak bola setara Liga Super Indonesia dan Coppa Indonesia..manis.

sejak saat itulah saya mulai ketagihan membaca..semua-mua yang ada tulisannya saya baca, buku, majalah, koran, dan yang paling saya suka adalah membaca apa yang ada di jalan, spanduk, iklan, reklame dan papan nama toko, dan kayaknya sampai sekarang masih terbawa..old habits die hard lah pokoknya (lol).

ok .. kembali ke topik karangan kita kali ini .. *apa ya? ada yang tau … ah..sudah kuduga kalian juga tak tau karena aku pun juga tak tau*

tempat-tempat permainan saya dulu tidak jauh dari rumah, lapangan bola, sawah, jalan belakang rumah dan kali brantas hanya di sekitar-sekitar situlah bisanya saya dulu bermain-main.

sawah belakang rumah

ini adalah sawah yang ada dibelakang rumah, disinilah dulu saya bermain layangan, perang-perangan, petak umpet dan lain-lain. keadaannya tidak banyak berubah memang dari waktu saya kecil sampai sekarang.

jalan di tengah sawah

di belakang rumah ada jalan kampung yang dulu merupakan salah satu tempat bermain favorit saya dan teman-teman, letaknya persis di depan sawah-sawah ini, dulu di jalan itu kami sering bermain bola, kelereng, kejar-kejaran dan yang pasti dan ini salah satu permainan yang saya sukai yaitu kekean alias gasing. permainan ini bukan diadu kekean-nya siapa yang paling lama berputarnya, tapi diadu ketepatan seseorang pemain dalam menghantam kekean lawan-lawannya. sistemnya permainannya dibuat hirarkial seperti pangkat dalam sebuah kerajaan, yang paling bawak disebut :maaf: telek (kotoran) dan yang paling atas adalah raja, dan ditengah-tengah ada patih, panglima dan lain-lain. untuk menentukan kedudukan awal pada saat dimulai permainan maka dilakukan dengan adu lama berputar atau dengan hom pim pa.

setelah itu pemain yang menduduki posisi terbawah memutar kekean-nya yang kemudian akan dihantam oleh pemain yang jabatannya setingkat diatas nya dan seterusnya dan seterusnya hingga sang raja menghantam kekean pemain dibawanya dengan kekean-nya. jika seorang pemain meleset ketika menghantam kekean pemain lain maka jabatannya akan diturunkan satu tingkat, dan pemain yang kekean-nya tidak kena itu akan naik satu tingkat dan begitu seterusnya.

jalan tempat main

dulu jalan ini masih jalan tanah, belum teraspal, dan masih banyak anak-anak yang tiap siang dan sore bermain di jalan ini. sekarang sudah jarang bahkan sudah tidak ada lagi anak-anak yang berkumpul sepulang sekolah dan bermain-main disini, begitu juga dengan permainan kekean yang dulu sering dimainkan anak-anak disini sekarang sudah tak tampak lagi.

sebenarnya masih ada beberapa tempat bermain saya dulu yang belum sempat di pajang di sini, salah satunya adalah kali brantas, sayang sekali saya tidak sempat mengambil gambar dari sungai ini. dulu hampir setiap sore kami bermain-main di tanggul tepian kali brantas sambil menunggu adzan maghrib tiba, yang paling sering sih manjat pohon keres (kersen) yang ada di tepi sungai, kadang pula manjat pohon asam jawa untuk mengambil buahnya yang sudah matang (kalau ini yang manjat bukan saya, tugas saya cuman memungut hasil dari panenan 😛 ).

sekarang brantas memang sudah tidak seperti dulu lagi setelah banyak exploitasi pasir dengan menggunakan pompa terjadi di sana-sini, dan itu membuat saya sedih, bagaimanapun juga brantas adalah bagian dari kenangan indah masa-masa kecil kami, kami ingin brantas tetap lestari untuk anak-anak cucu kami.

Advertisement