Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersamaSaya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…
…. Doraemon, lagu penutup …lirik diambil dari blognya Mas Galih atau bisa lihat videonya di YouTube.
Pasti anda-anda semua kenal dengan yang namanya Doraemon kan!!! … Dialah salah satu yang mengisi hari-hari minggu di masa kanak-kanak saya dan mungkin anda-anda juga. Eitss … jangan memandang sebelah mata hanya karena itu adalah sebuah film kartun anak-anak, atau lebih tepatnya anime sih, baca dulu berita ini yang diambil dari kompas tanggal 20 maret 2008 yang lalu, barulah anda tahu betapa hebatnya dia (Doraemon, red).
Coba lihat sekali lagi lirik lagu penutup dari serial anime Doraemon diatas, disitu baik secara tersurat maupun tersirat menyuruh kita untuk selalu ceria, positif, bermimpi, berimajinasi dan mewujudkannya. Dan bagaimana kalau ini ditanamkan di otak anak-anak yang masih polos? mungkin Jepang adalah jawabannya. kok bisa? Semua teknologi yang ada di Jepang sana pada awalnya juga berasal dari impian dan imajinasi-imajinasi yang terlahir dari otak-otak yang kreatif dan penuh dengan imajinasi dan khayalan. Dan untuk bisa seperti itu harus dibiasakan berimajinasi dan bermimpi sejak kecil, dan di Jepang kondisi seperti sudah terbangun sejak dari dulu melalui media-media dan budaya mereka, salah satunya adalah melalui anime-anime yang ditayangkan di TV untuk anak-anak, sebenarnya tak hanya Doraemon saja yang mengajak berimajinasi, namun hampir semua anime seperti itu, meski dengan jalan dan cerita yang berbeda, namun anime-anime tersebut meng-encourage anak-anak untuk bermimpi dan memegang teguh impian tersebut.
Sekarang kita tengok di sekitar kita. anak-anak kecil kalau sedang menonton film-film kartun atau anime cepat-cepat disuruh mematikan TV kemudian dipaksa belajar namun ketika orang tua sedang nonton sinetron anaknya ikut menonton malah dibiarkan. Nah kalau ini benar-benar terjadi, maka bangsa ini jadinya ya seperti ini-ini saja, jadi bangsa yang ikut-ikutan terus-menerus, tidak cukup kreatif untuk membuat sesuatu yang baru dan beda.Ingat :
Bukan rahasia bila imajinasi
lebih berharga dari sekedar ilmu pasti
….DEWA, Bukan Rahasia…
So… jangan takut untuk bermimpi, jangan berhenti untuk bermimpi, dan jangan menyerah akan mimpi …
array of trashes [...] 
Stuju Bngt Val.. wujudkan impian dan imajinasimu..
Lha Impian-q wis wisuda.. Lha truz gmn??
😀
@ Linz : hmmm …. masalahnya impian ndak cuman cewek tok nul …
btw klo udah wisudah trus ngapain?
sekedar intermezzo quote ini “bila imajinasi
lebih berharga dari sekedar ilmu pasti” sebenarnya dipopulerkan oleh Einstein 😀
hmmm kalo bermimpi jd ingat quote di Edensor : “Bermimpilah, karena Tuhan akan merangkul mimpi-mimpi itu” yup my dream is travelling around the world :))
weww, another written about japan..
imajinasi lbh berharga dr ilmu pasti… setuju saya!! kalo imajinasi ga ada, ya gada juga donk yg mau diterapin di dunia nyata
iya kan… hehehe
hmm..saya sebagai otaku=maniak game anime (halah!) juga setuju atas pendapat anda.. hehehehehe… semua lagu-lagu anime yang sering saya denger itu 99% berisi tentang hal-hal positif (ga percaya, buktikan sendiri..saya udah buktiin) dibanding dengan yg lain lho.. 😀
@ tenyom : emang bener itu kata-kata dari Einstein yang dikutip di lagunya dewa
@ sanny : sebener nya bukan jupun saja seh … Amerika dan negara2 lain juga juga kayak gitu … katanya bapakku di ada kartun (komik mungkin) amerika yang namanya flash gordon kalo ga salah, itu pada tahun 30 an yang menceritakan manusia bisa pergi ke bulan … dan sebelum 50th seperti kita tau bersama sudash ada jejak kaki astronot di bulan [meskipun masih kontroversi sih]
@ santy : sama neh ceritanya … bikin postingan ini juga terinspirasi dari situ 😀
tidur aja mas.. 😛
:mbales critanya: